A. Pengertian Teknologi Informasi
Pengertian Teknologi Informasi menurut
ITTA (Information Technology Association
of America), Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer,
terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak
komputer untuk mengubah, menyimpan, memproses, melindungi, mentransmisikan dan
memperoleh informasi secara aman.
B. Fungsi Teknologi Informasi
Berbicara mengenai fungsi teknologi
informasi, terdapat enam fungsi teknologi informasi yaitu :
1.
Fungsi Teknologi informasi sebagai Penangkap (Capture)
2.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pengolah (Processing)
3.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Menghasilkan (Generating)
4.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Penyimpan (Storage)
5.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Pencari Kembali (Retrifal)
6.
Fungsi Teknologi Informasi sebagai Transmisi (Transmission)
C. Tujuan Teknologi Informasi
Tujuan Teknologi Informasi adalah untuk
memecahkan suatu masalah, membuka kreativitas, meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam melakukan pekerjaan. Jadi dapat dikatakan karena dibutuhkannya
pemecahan masalah, membuka kreativitas dan efisiensi manusia dalam melakukan
pekerjaan, menjadi penyebab atau acuan diciptakannya teknologi informasi.
Dengan adanya teknologi informasi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah
dan efisien.
D. Penerapan Teknologi Informasi
Ada banyak sekali penerapan teknologi
informasi, akan tetapi pada artikel ini hanya membahas tentang penerapan
teknologi informasi dalam perusahaan saja. Penerapan Teknologi Informasi banyak
digunakan oleh perusahaan karena perusahaan membutuhan efisiensi waktu dan
biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi
informasi dalam lingkungan kerja. Misalnya:
1. Penerapan
Enterprice Resource Planning (ERP)
ERP
(Enterprise Resource Planning) adalah sebuah konsep untuk merencanakan dan
mengelola sumber daya perusahaan meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang,
waktu, material dan kapasitas yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling
atas hingga operasional di sebuah perusahaan agar dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak.
ERP
berfungsi mengintegrasikan proses-proses penciptaan produk atau jasa
perusahaan, mulai dari pemesanan bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi
sampai dengan terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan
(Indrajit, Djokopranoto, 2002). Konsep-konsep utama ERP tersebut digambarkan
dalam satu diagram seperti pada gambar berikut.
2. Penerapan
Absensi Fingerprint
Mesin absensi fingerprint/sidik jari
adalah salah satu mesin absensi jenis
biometrik yang menggunakan metode pendeteksian melalui sidik jari untuk mendata
daftar kehadiran seseorang. Jenis fingerprint ini mulai dikenal dan digunakan
sejak 1997. Awal mulanya, penemu dan pencipta teknologi mesin absensi menyadari
bahwa sidik jari merupakan salah satu bagian pada tubuh manusia yang unik dan
berbeda satu sama lain. Bahkan, kembar
identik sekalipun memiliki jenis dan bentuk sidik jari yang berbeda. Hal inilah
yang menjadi pemicu timbulnya gagasan mengintegrasikan mesin absensi
fingerprint.
a. Kelebihan
Penggunaanya yang praktis dan simpel,
karyawan dapat langsung mengabsen dan
membuktikan kehadirannya dengan cara menempelkan salah satu jari atau seluruh
jari tangannya pada layar/monitor yang
telah tersedia pada mesin absensi. Pendataan absensi lebih akurat. Karena media
yang digunakan untuk mendata absensi karyawan adalah sidik jari mereka
masing-masing, maka akurasi absensi akan terjamin. Tidak ada lagi karyawan yang
suka berbuat curang dengan menitip absen seperti pada mesin absensi kartu
karena sidik jari mereka sendirilah yang harus diautentifikasi.
Kapasitas pengguna yang banyak/tak
terbatas. Mesin absensi fingerprint dapat menampung data sidih jari yang
jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu bahkan tak terbatas karena tidak perlu ada
produksi kertas/kartu ID.
b. Kekurangan
Pada umumnya, mesin absensi sidik jari
memiliki kekurangan pada proses pendeteksian dan pendataan sidik jari karyawan
tersebut. Mesin jenis ini cenderung mengalami error atau proses yang lambat
apalagi jika sidik jari yang sedang dideteksi dalam kotor, basah, atau
berkeringat. Dengan kata lain, mesin absensi fingerprint sangat sensitif.
c. Cara
menggunakan
Sama halnya seperti mesin absensi
digital dan ID card, mesin absensi fingerprint juga memerlukan pendataan
terlebih dahulu sebelum mulai digunakan. Perbedaannya terletak pada data atau
media yang dimasukkan ke sistem. Mesin absensi fingerprint akan mendata dan
mendaftarkan sidik jari masing-masing karyawan beserta identitas lainnya
seperti nama dan nomor pegawai ke dalam sistem.
Setelah proses pendataan selesai,
perusahaan atau kantor dapat menggunakannya untuk mengabsen karyawan yang mana
para karyawan tersebut wajib menempelkan sidik jari di tempat yang telah
tersedia. Kemudian software yang telah terintegrasi akan memproses data yang
masuk lebih lanjut dan kemudian dapat dilihat dengan menggunakan komputer oleh
kepala bagian dan karyawan HR untuk memantau kehadiran karyawan.
Daftar
Pustaka: